Jumat, 09 Desember 2011

Part VI

“Di Si-kolah-ni Ada Setan??? Hiiy ...”
      Entah kenapa, sepertinya minggu-minggu ini lagi populer acara keserupan dikalangan anak sekolah, setawan dan setanwati itu rame-rame masuk ke dalam tubuh anak-anak sekolah yang tak berdaya [mungkin setan-setan itu jatuh cinta sama kalian, mungkin nggak sih? Ah dongo]. Di sekolah Ve saja sudah banyak yang jadi korban, mulai dari anak kelas X sampai kelas XI [kenapa yang kelas 3 nggak ya? Apa mungkin karena faktor ketuaan? Jadi setan ogah masuk? Entahlah, hanya Tuhan dan setan saja yang tau, heh].
            Banyak teman dekat dan kakak kelas saya yang kena, ada yang marah-marah, pingsan, mukanya merah, ngomong nda jelas de-el-el. Entah apa yang mereka lakukan sampai-sampai para makhluk halus itu tertarik memasuki tubuh mereka, atau bahkan makhluk halus itu marah terhadap mereka? Wallahualam, kita nggak tau. Tapi setahu saya, jika ada yang kerasukan seperti itu, berarti mereka juga mengganggu ketenangan makhluk halus tersebut [jadi seri dong]. Apalagi, di sekolah Ve terkenal dengan berita angker dan ada penunggunya (semua sekolah Ve loh, dari SD-SMA, ckck), jadi kalau kita ada acara malam disekolah, diharapkan semua siswa/siswi membedakan dan menjaga sikapnya disiang hari dan malam hari. Kata Waketosku dulu, kalau siang kita boleh-boleh saja teriak-teriak sesuka hati, tapi kalau tiba malam hari, kita harus lebih menjaga sikap, dalam artian jaga suara, jaga bicara dan berusaha tenang serta senantiasa mengingat Allah SWT sebagai sang pencipta.
            Ya ada beberapa titik di sekolah Ve, yang memang dipercaya sebagai tempat tinggal sang makhluk halus dan harus betul-betul dijaga [dalam artian tidak boleh mengganggu dan memanfaatkan tempat itu macam-macam]. Pertama, dekat kelas Ve, ruangan yang sering dijadikan aula jika ada acara OSIS atau acara sekolah [selain mesjid loh]. Ruangan ini sering dijuluki oleh anak-anak STABILIZER sebagai basecamp. Jadi kalo kita mau masuk minimal baca do’a atau beri salam sama si“tuan rumah”, tempat ini juga sering dijadikan tempat nongkrong oleh anak-anak lain. Yang kedua, adalah gedung di belakang kelas Ve, [yang tepat berada di belakang kursinya Haris]. Jadi disitu ada bangunan bercat putih berbentuk persegi dan cukup tinggi. Saya tidak tahu digunakan sebagai apa bangunan itu, tapi kakak Ve pernah bilang mungkin dulu bangunan itu dijadikan sebagai tempat tampungan air.
Dan yang ketiga adalah jalanan dekat kelas XII IPA 1 dan 2 yang seperti lorong karena berseberangan dengan kelas XI IPA 1 dan 2 juga. Pokoknya hampir semua lorong yang ada di sekolah Ve, mempunyai “tuan rumah tersendiri” yang juga sering dijuluki dengan istilah “Terowongan Casablanca”. Dan itulah sebagian kisah mini horor, tapi yang terpenting adalah, selalu mengingat dan menyebut nama Allah SWT dimana pun kita berada.


0 komentar:

Posting Komentar

 
;